Sebagai salah satu upaya untuk dapat menggaet minat pelanggan, direct selling adalah teknik penjualan yang dianggap cara terbaik, terutama untuk digunakan oleh bisnis yang memiliki modal rendah. Bahkan, untuk bisnis skala kecil, direct selling adalah success factor yang mampu mendongkrak angka penjualan secara agregat. Kok bisa?
Memang pada hakikatnya, marketing atau pemasaran yang mana salah satu tekniknya direct selling adalah cara yang digunakan oleh pemilik bisnis untuk menjual barang atau jasanya pelanggan agar selanjutnya dapat melakukan transaksi pembelian. Namun, terdapat garis besar yang menjadi membedakan direct selling dan direct marketing atau pemasaran langsung.
Nah, direct selling adalah salah satu teknik penjualan yang patut diterapkan oleh pemilik bisnis karena memiliki keuntungannya dan berbagai jenis penerapannya. Ingin tahu lebih dalam mengenai teknik pemasaran direct selling? Yuk, simak aja artikel ini sampai tuntas!
Dalam bahasa Indonesia, arti secara harfiah dari direct selling adalah penjualan secara langsung. Dari segi rantai pasok, arti dari direct selling adalah cara penjualan produk yang umumnya ditemukan pada pengaturan kalangan bisnis-bisnis non-retail, seperti usaha rumahan, jualan online, atau kedai-kedai yang bukan toko, di mana tidak ada fungsi perantara seperti pedagang atau pusat grosir dalam alur distribusi barang sehingga barang produksi dari produsen akan dijual langsung kepada konsumen, atau terkadang kepada distributor. Selain itu, jenis produk yang biasa dijual dengan teknik direct selling adalah produk-produk yang tidak ditemukan pada toko ritel tradisional.
Nah, tipe bisnis yang umumnya dikaitkan dengan direct selling adalah bisnis-bisnis network marketing atau pemasaran jaringan. Tetapi, beberapa perusahaan business-to-business atau B2B juga menggunakan teknik direct selling sebagai cara untuk menjual layanan mereka kepada target konsumen. Contoh mudah dari bentuk bisnis yang menggunakan teknik direct selling adalah perusahaan yang menjual jasa digital marketing secara langsung kepada perusahaan-perusahaan besar.
Namun, seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, direct selling berbeda dengan direct marketing. Perbedaan mendasar dari direct marketing dan direct selling adalah cara dan kepada siapa produsen menjual atau mendistribusikan produknya. Target penjualan direct selling adalah penjualan kepada pelanggan atau distributor secara langsung, sedangkan target dari direct marketing adalah klien melalui upaya pemasaran, seperti E-mail, iklan, telemarketing, dan lainnya.
Pada dasarnya, direct marketing adalah jenis teknik pemasaran yang upaya pemasaran produknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan target pasar atau calon konsumen. Jika perusahaanmu melakukan direct selling, proses penjualan barang atau jasamu dilakukan oleh pihak sales yang akan datang langsung ke calon pelanggan untuk menawarkan dan menjual produk dalam bisnismu.
Poin utama dari direct selling adalah tidak adanya pihak perantara atau pihak ketiga yang umumnya ada di dalam rantai pasok. Sehingga, agar pelanggan dapat membeli barang dari produsen, pelanggan harus membeli langsung barang dari produsen atau bisa juga dengan mencari distributor yang menjadi pelanggan produsen.
Karena tidak ada perantara inilah, produk yang dijual dengan teknik direct selling adalah jenis produk yang biasanya tidak dapat ditemukan pada toko ritel.
Jika ingin melakukan direct selling, kamu sebagai pemilik bisnis harus mengetahui kondisi serta situasi bisnis, seperti produk yang dijual dan siapa target pasar yang dituju. Kamu juga perlu melakukan perhitungan biaya agar mampu menghindarkan perusahaan dari kerugian. Oleh karena itulah, dibutuhkan sumber daya manusia dengan keahlian yang memadai untuk melakukan fungsi ini, terutama keahlian seperti berkomunikasi.
Menggunakan direct selling adalah keputusan yang perlu dipertimbangkan oleh pemilik bisnis. Nah, terdapat tiga jenis dari direct selling yang bisa jadi pilihan untuk teknik penjualan yang pas untuk bisnismu. Penjelasan masing-masing jenis direct selling adalah sebagai berikut ini.
Jenis single-level direct selling adalah teknik penjualan yang dilakukan dengan tatap muka langsung dari satu calon pelanggan ke pelanggan lainnya. Jadi, jenis direct selling ini lebih terfokus untuk mengakuisisi pelanggan satu per satu yang fungsinya dilakukan oleh tim sales dengan mendatangi calon pelanggan dengan presentasi produk atau katalog, melangsungkan demo produk, atau pun mengenalkan produk baru.
Metode pintu ke pintu seperti ini masih bisa ditemukan di masa kini. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, direct selling juga dilakukan secara online seperti mengadakan pertemuan online untuk follow-up pelanggan satu per satu.
Baca Juga: 6 Poin Penting dalam Contoh Executive Summary yang Baik
Bagaimana dengan perhitungan komisi metode ini? Jumlah komisi sales untuk single-level direct selling adalah dari setiap penjualan yang berhasil. Selain itu, bonus juga seringkali diberikan kepada tim sales, tergantung pada perusahaannya.
Berbeda dengan single-level yang metode penjualannya tatap muka secara satu per satu, host atau party-plan direct selling adalah teknik penjualan langsung yang dilakukan kepada kumpulan orang-orang atau ketika terdapat audiens tertentu.
Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknis penjualan ini dengan menjadi sponsor di acara-acara besar, di mana mereka akan mengadakan satu sesi untuk mempromosikan produk untuk dijual di depan banyak audiens. Perwakilan sales akan mempresentasikan produk dan memberikan prospek kepada calon pelanggan mengenai keuntungan atau manfaat dari produk yang dijual atau misalnya ada promo potongan harga yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Ini 8 Cara Promosi Produk yang Ampuh untuk Bisnismu!
Metode host atau party plan direct selling adalah jenis teknik penjualan yang menjadi preferensi beberapa perusahaan karena mampu mendongkrak penjualan dan di sisi lain meningkatkan brand awareness atau dengan kata lain mampu mengenalkan brand ke potensi pelanggan baru.
Yap, MLM adalah salah satu jenis dari direct selling. Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ini. Alih-alih berfokus untuk menjual produk, MLM lebih mengutamakan untuk merekrut atau mengakuisisi anggota. Hal ini karena komisi multi-level marketing direct selling adalah dari komisi penjualan dan penjualan yang berhasil oleh anggota yang direkrut ke perusahaan.
MLM sangat populer di kalangan orang yang ingin kerja dari rumah. Namun, memang terdapat risiko besar ketika bergabung ke dalam MLM, karena ada biaya di muka yang harus dibayar, target anggota yang harus dipenuhi, hingga komisi yang baru bisa dibayarkan ketika perekrutan yang dilakukan berhasil.
Nah, itulah tiga jenis dari direct selling yang bisa diterapkan ke dalam bisnismu. Mana pun teknik penjualan direct selling yang akan kamu pilih, pastikan untuk tetap memperhitungkan aspek-aspek kelebihan dan kekurangannya ya!
Memang, direct selling memiliki poin keuntungan utama yaitu perusahaan mampu mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar karena tidak memerlukan lagi biaya lain yang dikeluarkan untuk upaya pemasaran lainnya seperti pemasangan iklan.
Kalau kamu tertarik melakukan direct selling melalui Whatsapp? Kamu bisa memanfaatkan platform seperti Kokatto, yang memiliki fitur chatbot yang mampu memberdayakan obrolan dengan pelanggan!