Social media marketing adalah salah satu cabang dari digital marketing yang berfokus pada pemanfaatan media sosial sebagai platform pemasaran. Bahkan tidak sedikit bisnis yang lahir dari media sosial, homeless media misalnya. Model bisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai media informasi seperti berita, microblog, atau konten lainnya.
Bukan hanya itu, para pelaku usaha mikro juga memanfaatkan social media sebagai wadah pertama mereka dalam menjajakan produknya. Lalu, kenapa social media begitu penting dan apa saja strategi dasar dalam melakukan social media marketing? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Tidak ada definisi pasti tentang social media marketing. Namun ada satu garis beras, kenapa istilah tersebut ada. ya, ada tiga kata kunci yang melekat pada istilah tersebut; networking, konten, dan brand.
Sehingga jika ditarik kesimpulan, social media marketing adalah pemanfaatan media sosial untuk membangun citra bisnis, meningkatkan penjualan, membawa traffic ke platform lain, dengan cara membagikan informasi kepada jejaring yang ada.
Nah, jejaring atau network yang dimaksud adalah audience atau pihak-pihak yang terhubung dengan media sosial. Social media marketing adalah platform yang juga berbasis data sehingga bisa membantu kamu dalam memutuskan strategi marketing yang akan digunakan.
Siapa sih yang saat ini tidak menggunakan media sosial? Jawabannya mungkin hampir tidak mungkin. Bahkan dalam sebuah laporan, setidaknya di tahun 2021 ada 4,2 miliar orang di dunia menggunakan media sosial. Masih lewat laporan yang sama, ternyata rata-rata waktu orang Indonesia berselancar di media sosial adalah 3,2 jam dengan jumlah pengguna mencapai 1 miliar orang di Januari tahun 2022.
Selain itu jika diperhatikan, media sosial memberikan dampak yang cukup signifikan dalam mengubah pola perilaku seseorang. Contohnya ketika seorang artis Instagram rutin menggunakan produk kecantikan A, bukan tidak mungkin pengikutnya akan membeli produk serupa.
Perilaku itu sebenarnya sudah dibuktikan melalui sebuah riset, dimana 80% keputusan orang dalam membeli sesuatu dipengaruhi oleh media sosial. Skala yang besar baik dari segi jumlah maupun dampaknya, hal ini menjadi alasan utama kenapa banyak perusahaan yang menjadikan social media sebagai salah satu atau bahkan platform utama dalam menjalankan strategi digital marketing.
Dengan media sosial, brand yang kamu miliki bisa lebih memiliki awareness karena interaksi dua arah yang dimiliki oleh platform tersebut. Oleh karena social media bersifat terbuka, berbeda dengan website atau platform lain, social media bisa kamu jadikan sebagai wadah untuk menganalisis kompetitor.
Baca juga: Tentang Marketing Funnel yang Wajib Kamu Ketahui
Nah untuk lebih memahaminya, berikut adalah strategi social media marketing sederhana yang perlu kamu ketahui
Social media berjalan menggunakan algoritma. Itu artinya, pengguna media sosial akan lebih sering terpapar oleh konten-konten yang mereka suka dan butuhkan. Oleh karena itu, wajib bagi kamu untuk memahami siapa audience atau konsumen konten-konten yang ada di media sosial kamu.
Setelah itu, kamu bisa klasifikasikan berdasarkan minat, lokasi, usia, lokasi, bahkan hingga karakteristik dan gaya hidupnya. Dengan mengenali audience mu sendiri, kamu bisa memiliki perencanaan ke arah mana strategi social media marketing kamu akan berjalan. Salah satunya ketika akan membuat konten.
Baca juga: Mengenal Segmentasi Pasar, Manfaat, dan Jenisnya
Kini ada beragam platform media sosial. Mulai dari Facebook, Instagram, hingga TikTok. Masing-masing platform pun memiliki karakteristik audience dan pengukuran yang berbeda. Sehingga strategi dan ide konten yang akan dijalankan pada masing-masing social media juga berbeda-beda. Misalnya, konten untuk TIkTok belum tentu berhasil diterapkan di Instagram atau Facebook dan sebaliknya.
Social media marketing adalah sesuatu tentang bagaimana kamu bisa menyampaikan nilai, brand, dan juga produk kepada audience mu. Oleh karena itu, kamu membutuhkan guidelines. Guidelines yang dimaksud mulai dari logo, pembahasan, tata bahasa, warna, hingga karakteristik konten.
Sebagai contoh, perusahaan B2B seperti penyedia traktor dengan perusahaan B2C seperti penjual jajanan ringan jelas berbeda dari segi guidelines media sosialnya. Perusahaan traktor biasanya cenderung formal dengan berisi pengetahuan. Sedangkan jajanan ringan biasanya lebih friendly dan mengutamakan visual. Adanya guidelines mempermudah kamu dalam menyusun konten yang akan dibuat dan mempermudah audience untuk mengenali social media kamu.
Salah satu kunci dari social media marketing adalah konten. Untuk itu, kamu perlu membuat perencanaan editorial yang berisi jadwal konten, jenis konten yang akan dibuat, hingga guidelines yang akan diterapkan.
Dengan membuat editorial plan, kamu bisa mengontrol konten-konten yang akan dibuat secara konsisten. Editorial plan juga membantu kamu ketika menyusun laporan evaluasi atau audit social media marketing yang sudah dilakukan dalam satu periode berjalan.
Saat ini, social media telah dilengkapi oleh berbagai fitur. Mulai dari hashtag, story, hingga konten video pendek yang seperti ada pada Instagram reels atau TikTok. Bahkan hampir semua media sosial saat ini memiliki fitur interaktif yang memungkinkan kamu bisa berinteraksi langsung dengan audience.
Pastikan kamu mengeksplorasi semua fitur yang ada pada media sosial ketika kamu terjun ke social media marketing termasuk iklan atau ads. Dengan menggunakan ads kamu bisa menjangkau konsumen yang kamu inginkan sesuai dengan target audience.
Salah satu kunci lainnya dari social media marketing adalah soal networking. Ketika kamu membuat konten di social media, pastikan juga kamu melibatkan networking yang ada. Mulai dari komunitas, influencer, dan audience.
Kamu bisa libatkan mereka untuk menggerakkan campaign yang kamu lakukan baik yang sifatnya interaktif maupun satu arah. Misalnya, membuat kompetisi, memberikan influencer produk kamu secara cuma-cuma, atau melibatkan komunitas untuk melakukan kegiatan sosial.
Konten yang bagus adalah yang mampu memenuhi keingintahuan dan juga memverifikasi minat dari audience. Bagaimana caranya? Caranya kamu bisa memegang prinsip 3E-C yaitu educate, entertain, emotional, dan convincing.
Educate adalah konten yang memberikan informasi apa yang tidak diketahui audience atau apa yang sedang dibutuhkan audience.
Entertain yaitu konten hiburan yang masih berkaitan dengan brand kamu. Misalnya quiz, meme, atau kompetisi kecil.
Emotional yaitu konten yang memverifikasi minat dan mempengaruhi emosional konsumen. Misalnya membuat konten testimoni produk atau membuat konten-konten yang berhubungan dengan keseharian.
Convincing, konten yang meyakinkan konsumen untuk engage bahkan membeli produk yang kamu jual di social media kamu.
Baca juga: Tips Memaksimalkan Whatsapp Business
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai social media marketing. Tidak ada strategi baku yang bisa kamu terapkan ke dalam strategi media social marketing kamu. Hal ini karena social media sangat relatif dan memiliki anomali yang sangat besar dan cepat. Misalnya, strategi A pada waktu 2 tahun lalu tidak berhasil di waktu sekarang dan sebaliknya mungkin 2 tahun mendatang strategi yang digunakan 10 tahun lalu bisa saja berhasil.
Selain strategi tadi, kamu bisa memanfaatkan pihak ketiga seperti Kokatto yaitu penyedia layanan teknologi komunikasi terpadu untuk media sosial kamu. Kokatto memiliki layanan Whatsapp Chatbot yang membantu kamu dalam membuat pesan otomatis ke pelanggan lewat Whatsapp. Selain itu kamu juga bisa membuat Interactive Voice Response yang berfungsi membuat rekaman interaktif kepada pelanggan. Nah cari tahu fitur Kokatto lainnya disini, ya!