Definisi dan Cara Menghitung Laba yang Benar dalam Bisnis

3 November 2022 Definisi dan Cara Menghitung Laba yang Benar dalam Bisnis

Dalam membangun sebuah bisnis, sangat penting untuk mengetahui cara menghitung laba beserta rumusnya. Kenapa bisa penting banget untuk bisnis kamu? Soalnya, dengan mengetahui cara menghitung laba yang benar kamu jadi tahu total keuntungan yang kamu dapatkan secara akurat. Selain itu, sebagai pebisnis juga harus bisa membedakan laba kotor dan laba bersih agar bisa mendapatkan keuntungan bersih dari perusahaan yang dijalankan.

Dalam cara menghitung laba, terdapat dua jenis rumus laba yang harus kamu ketahui, yaitu laba bersih dan laba kotor. Kedua jenis rumus laba ini penting kamu ketahui terlebih dahulu sebelum mengetahui cara menghitung laba. Rumus laba dan cara menghitung kedua laba ini berbeda. Sebelum mengetahui lebih lanjut, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian dari laba kotor dan laba bersih.


Baca juga: Ini Alasan Proses Bisnis adalah Hal Penting untuk Usahamu


Laba Kotor (Gross Profit)

Pengertian laba kotor atau gross profit adalah seluruh pemasukan atau pendapatan dari penjualan sebelum dikurangi dengan pembayaran pajak, pembayaran bunga, gaji pegawai, biaya gedung, overhead, modal, dan biaya lainnya. Jadinya, dapat diartikan di dalam laba kotor terdapat uang keuntungan, biaya produksi, serta biaya jasa. Jadinya, laba kotor ini bukan 100% keuntungan dari penjualan.


Manfaat Mengetahui Cara Menghitung Laba Kotor

Manfaat untuk mengetahui cara menghitung laba kotor, yaitu sebagai berikut.

  • Untuk menganalisa naik turunnya HPP (Harga Pokok Penjualan).
  • Digunakan sebagai bahan evaluasi di bagian produksi agar biaya produksi dan HPP tetap terjaga.
  • Untuk mengukur kinerja dari manajemen dalam mengelola sebuah perusahaan.
  • Untuk menganalisa harga jual produk.
  • Untuk menentukan target harga jual yang pas dan ideal.
  • Bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk tim penjualan.


Rumus Menghitung Laba Kotor

Rumus untuk cara menghitung laba kotor adalah pendapatan dikurangi dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). Pendapatan merupakan jumlah dari hasil penjualan secara keseluruhan, sedangkan HPP adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk dan jasa.

Laba kotor = Pendapatan – HPP (Harga Pokok Penjualan)


Contoh Cara Menghitung Laba Kotor

Sebagai contoh, sebuah pebisnis baju mempunyai laporan pembukuan penjualan baju selama setahun dengan rincian sebagai berikut.
Berdasarkan rincian di atas, maka cara menghitung laba kotor adalah sebagai berikut.

  • Pendapatan = Rp75.000.000
  • HPP = Rp30.000.000
  • Pajak = Rp3.000.000
  • Biaya operasional toko = Rp5.000.000
  • Biaya pinjaman ke bank = Rp12.000.000

Laba kotor = Pendapatan – HPP

= Rp.75.000.000 – Rp30.000.000

= Rp45.000.000

Jadi, laba kotor yang didapatkan dari pebisnis baju ini adalah sebesar Rp45.000.000.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Laba Kotor

Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi dari jumlah laba kotor yang besar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

  • Jumlah produk yang dijual, soalnya semakin banyak jumlah produk yang dijual maka semakin tinggi juga laba kotor yang didapatkan.
  • Harga jual produk, soalnya semakin tinggi harga jual produk maka laba kotor yang diterima akan semakin tinggi.
  • Harga Pokok Penjualan (HPP), apabila nilai HPP selalu stabil dengan harga jual produk maka laba kotor yang diterima semakin tinggi juga.


Baca juga: Marketing Plan Adalah: Arti, Isi, dan Cara Membuatnya

Laba Bersih (Net Profit)

Pengertian laba bersih atau net profit adalah laba kotor yang sudah dikurangi dengan semua biaya pengeluaran, seperti biaya produksi, gaji, biaya sewa, biaya operasional, pajak, bunga, dan lain-lain. Biasanya, laba bersih juga disebut dengan bottom line karena laba bersih selalu terletak di bagian bawah laporan laba rugi dari sebuah perusahaan.

Manfaat Mengetahui Cara Menghitung Laba Bersih

Selain pengertian laba bersih, kamu juga harus tahu pentingnya manfaat dari menghitung laba bersih, yaitu sebagai berikut.

Rumus Menghitung Laba Bersih

  • Digunakan sebagai bahan evaluasi tim penjualan dan pemasaran untuk menentukan serta menyiapkan strategi bisnis selanjutnya.
  • Bermanfaat untuk mengetahui apakah keuangan perusahaan stabil atau tidak.
  • Digunakan sebagai acuan target selanjutnya.
  • Digunakan untuk membuat rencana jangka panjang selanjutnya.
  • Digunakan untuk mengetahui perkembangan perusahaan.

Rumus ini digunakan untuk cara menghitung laba bersih yang benar. Dalam menghitung laba bersih, kamu harus mengumpulkan semua data rincian biaya yang diperlukan secara lengkap agar perhitungan laba bersih dapat dihitung secara akurat.

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

Atau

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Biaya

Dalam cara menghitung laba bersih, biasanya perlu dilakukan perhitungan margin. Perhitungan margin adalah selisih dari satu bidang dengan bidang lainnya yang digunakan untuk menjelaskan keuntungan. Keuntungan dalam margin ini dalam bentuk persentase yang cara hitungnya berdasarkan jumlah angka penjualan dan angka produksi. Biasanya, margin digabungkan dengan keuntungan kemudian disebut dengan profit margin atau selisih keuntungan. Profit margin merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang dibandingkan dengan jumlah penjualan. Rumus untuk cara menghitung margin laba bersih, yaitu sebagai berikut.

Margin Laba Bersih = (Laba Bersih/Total Pendapatan) x 100


Contoh Cara Menghitung Laba Bersih

Sebagai contoh, sebuah toko baju memiliki laba kotor sebesar Rp45.000.000. Jumlah laba kotor tersebut belum dikurangi dengan biaya lainnya, seperti biaya pajak sebesar Rp3.000.000, biaya operasional toko sebesar Rp5.000.000, dan biaya pinjaman ke bank sebesar Rp12.000.000. Jadi, pendapatan laba bersih dari toko baju tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran

= Rp45.000.000 – (Rp3.000.000 + Rp5.000.000 + Rp12.000.000)

= Rp45.000.000 – Rp20.000.000

= Rp25.000.000

Dari cara menghitung laba bersih di atas, didapatkan laba bersih dari toko baju tersebut sebesar Rp25.000.000.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

Tidak hanya laba kotor, dalam cara menghitung laba bersih juga terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dari laba bersih. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih, yaitu sebagai berikut.

  • Jumlah produk yang diproduksi.
  • Jumlah produk yang dijual.
  • Biaya penyusutan peralatan yang digunakan.
  • Jumlah biaya variabel yang harus dibayar.
  • Biaya tetap harus stabil yang mencakup biaya gaji pegawai, pajak, dan biaya pengeluaran lainnya.
  • Perubahan biaya sewa.
  • Biaya pemasaran.
  • Biaya tunjangan pegawai.


Baca juga: Ini 7 Manfaat Analisis SWOT untuk Pengembangan Usahamu

Itu dia definisi, rumus, dan cara menghitung laba yang benar dan mudah untuk dihitung. Perhitungan laba kotor dan bersih ini sangat penting untuk dilakukan dalam sebuah bisnis. Soalnya, perhitungan laba ini digunakan untuk mengevaluasi dari operasional bisnis serta melihat apakah bisnis yang kamu bangun berkembang atau tidak.

Agar memudahkan kamu untuk mengelola keuangan perusahaan, kamu bisa memanfaatkan Kokatto yang bisa melakukan pengumpulan notifikasi, pencegahan penipuan, dan pengingat pembayaran. Sistem Kokatto akan secara otomatis memberikan notifikasi sehingga pembayaran tidak akan terlambat. Yuk, cek Kokatto sekarang juga!

whatsapp facebook instagram
IG
Youtube
LinkedIn
ISO certificate META Partner badge
Copyright © 2024 by Kokatto. All Rights Reserved