“Terima kasih sudah membeli barang kami” adalah satu dari sekian banyak contoh ucapan terima kasih untuk customer yang umum digunakan. Tapi satu hal yang perlu kamu sadari, ucapan terima kasih ke customer tidak hanya sekedar formalitas kata-kata saja. Namun perlu ada sentuhan emosi di dalamnya.
Alasannya, menurut sebuah studi di tahun 2014 jika seseorang mengucapkan terima kasih dengan tulus, orang tersebut cenderung menginginkan hubungan yang lebih panjang.
Dengan kata lain, dalam kasus bisnis misalnya, ketika kamu mengucapkan terima kasih kepada customer, bukan tidak mungkin mereka tersentuh emosinya dan menginginkan hubungan jangka panjang atau retensi.
Yah, apalagi saat ini kebanyakan bisnis berjalan secara online. ucapan terima kasih yang datar biasanya sulit menyentuh hati konsumen bahkan yang lebih buruk, konsumen bisa saja salah paham dengan ucapan tersebut.
Nah, sebagai inspirasi agar ucapan terima kasih kamu tidak gitu-gitu aja, berikut strategi dan contoh ucapan terima kasih untuk curi hati customer.
Baca juga: Pahami tentang Quote Bisnis agar Bisnis Kamu lebih Terorganisir
Ada dua jenis contoh ucapan terima kasih untuk customer yang akan disajikan yaitu dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Berikut contohnya.
Mau Buat Ucapan Terima Kasih untuk Customer dengan Bahasa Indonesia? Ini Contohnya!
Mau Buat Ucapan Terima Kasih untuk Customer dengan Bahasa Inggris? Ini Contohnya!
Itulah beberapa contoh ucapan terima kasih untuk customer. Kamu bisa menambahkan sedikit gimmick misalnya, “Terima kasih udah beli di saya, kalo puas sukur, kalo ga puas beli lagi, siapa tau dapet yang bikin puas”
Baca juga: Mengenal Segmentasi Pasar, Manfaat, dan Jenisnya
Setelah mengetahui contoh ucapan terima kasih untuk customer, setidaknya kamu bisa menemukan pola yang ada di contoh ucapan tadi.
Pola-pola tadi sejatinya adalah bagian dari strategi komunikasi konsumen. Sebagai gambaran, berikut beberapa strategi konsumen yang mungkin bisa diterapkan ke dalam ucapan terima kasih untuk customer mu.
Jangan gunakan komunikasi yang bertele-tele meskipun itu hanya ucapan terima kasih. Orang cenderung enggan membaca kalimat yang tidak lugas dan langsung. Sehingga pada akhirnya pesan komunikasi tidak tersampaikan dengan baik.
Cara kamu berkomunikasi menggambarkan image yang dilihat oleh konsumen. Untuk itu, selain visual cara kamu berkomunikasi kepada pelanggan juga perlu guidelines atau standar.
Contohnya, kata sapaan apa yang akan digunakan, apakah perlu menggunakan bahasa slang atau tidak, hingga bagaimana cara kamu merespon.
Sama seperti poin sebelumnya, orang cenderung berfokus pada produk yang kamu jual dibanding kata-kata rayuan yang keluar melalui tulisan panjang.
JIka memungkinkan, lengkapi komunikasi kamu dengan pelanggan dengan visual. Misalnya jika melalui chat Whatsapp, kamu bisa menambahkan stiker atau membuat kartu ucapan kepada konsumen dilengkapi dengan ilustrasi.
Dengan adanya visual, komunikasi yang kamu jalin dengan konsumen jauh lebih efektif dan emosional dibanding hanya dengan kata-kata.
Satu hal yang sering dilupakan oleh para pedagang ketika membangun komunikasi dengan konsumen adalah tidak adanya kalimat call to action.
Kalimat call to action adalah kalimat ajakan untuk melakukan sesuatu kepada seseorang dalam hal ini adalah pembeli.
Kamu bisa menyisipkan kalimat call to action ketika membangun komunikasi dengan konsumen termasuk ke dalam ucapan terima kasih customer.
Contoh, dalam ucapan terima kasih customer kamu bisa mengajak konsumen untuk memberikan rating, memfollow kanal penjualan lain, atau mengajak untuk membeli kembali dengan compliment.
Baca juga: Pengertian CRM, Manfaat, dan Komponennya
Cara terbaik untuk melakukan engagement atau pendekatan kepada konsumen adalah dengan memberikan komunikasi emosional.
Emosional yang dimaksud adalah mampu menyentuh perasaan konsumen baik rasa senang, relate atau terhubung, dan prihatin.
Misalnya, kamu menjual produk makanan, bisa tulis ucapan seperti ini “Terima kasih ya sudah membeli di kami, stay safe dan tetap jaga kesehatan”
Bisa juga kamu menggunakan kata-kata yang relate dengan tren atau kehidupan sehari-hari. Misalnya, “Makasih banget yak. Kabarin kalo udah sampe pake bintang 5 di Sopi. Sukur-sukur bisa di-share ke temen”
Selain efektif, komunikasi yang baik adalah responsif. Biasanya, kamu akan dihadapi dengan banyak konsumen sehingga kamu tidak bisa menanggapinya satu per satu.
Semakin sulitnya kamu merespon konsumen, semakin berkurang juga kesempatan kamu mendapatkan konsumen setia.
Oleh karena itu, kamu bisa memanfaatkan otomatisasi chat melalui chatbot assistant yang bisa kamu gunakan di salah satu kanal komunikasi bisnismu salah satunya Whatsapp.
Salah satu penyedia layanan chatbot adalah Kokatto. Dengan Kokatto, kamu bisa menerapkan chatbot pada Whatsapp. Bagaimana cara kerjanya? Kamu bisa menghubungi Kokatto dan cari tahu produk-produknya.